Dosen UNY Ajarkan Bahasa dan Budaya Indonesia di Polandia

“Seakan tak ingin ketinggalan, duta besar Polandia Tadeuz Sumowski dan istri sangat antusias mempelajarinya ketika beliau mengajar di Collegium Civitas”

Perjalanan panjang Indonesia-Polandia disambut dengan salju bulan Oktober 2013 di Warsawa, ibukota Polandia. Bersamaan dengan itu, dimulailah jejak langkah Beniarti Lestyarini, M.Pd. di negeri yang berbatasan dengan Jerman tersebut. Setelah melalui proses seleksi yang panjang dan tidak mudah, dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) UNY tersebut berhasil menjadi delegasi Indonesia dalam program SAME. SAME (Scheme for Academic Mobility dan Exchange) adalah program yang berada di bawah naungan DIKTI BIPA untuk mengirim dosen mengajar bahasa dan budaya Indonesia di luar negeri.

Beliau mengajar di Polandia selama satu semester ganjil, yakni Oktober 2013-Februari 2014 di empat tempat. Ada pun keempat tempat tersebut antara lain University of Warsawa, Collegium Civitas, Warsaw School of Economics, dan Kedutaan RI di Warsawa. Di University of Warsaw yang merupakan salah satu universitas terbaik di Polandia, beliau mengajar di Faculty of Oriental Study. Di fakultas tersebut ada beberapa bahasa yang dipelajari yang salah satunya adalah bahasa Indonesia. Selain itu, beliau juga berkesempatan mengajar di ikon gedung tertinggi di Polandia, yakni Collegium Civitas.

Bahasa Indonesia mulai diajarkan di Polandia sejak 2011. Mayoritas penduduk yang belajar bahasa Indonesia adalah mahasiswa S-1 dan S-2 studi Hubungan Internasional. Seakan tak ingin ketinggalan, duta besar Polandia Tadeuz Sumowski dan istri sangat antusias mempelajarinya ketika beliau mengajar di Collegium Civitas. Pengalaman mengajar yang tak kalah menarik juga beliau dapatkan di Warsaw School of Economics karena fokus pengajaran bahasa Indonesia untuk ekonomi. Di kota Poznan dan Torun, beliau dapat menjumpai jurusan dan dosen tetap jurusan bahasa Indonesia.

Hujan salju menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam pengalaman hidup beliau di sana. Suasana yang ramah lingkungan dapat dengan mudah didapati di sana dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya alat transportasi. Tram, bus, atau subway merupakan pemandangan yang biasa menjadi alat transportasi ramah lingkungan di sana. (Zidnie/Humas FBS)
 

Tags: