DOSEN JURUSAN PBSI FBS UNY GELAR DISKUSI BERBAHASA INGGRIS

JPBSI–KARANGMALANG. Secara rutin Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (JPBSI) FBS UNY menyelenggarakan diskusi ilmiah berbahasa Inggris untuk para dosen. “Selain untuk meningkatkan kompetensi keilmuan, diskusi tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbahasa Inggris dosen,” ungkap Kusmarwanti, M.Pd., M.A., selaku sekretaris jurusan. Diskusi yang diselenggarakan di Ruang Sidang GK I FBS UNY pada Jumat (13/1/2017) tersebut dihadiri oleh seluruh dosen JPBSI FBS UNY. Pada kesempatan tersebut Dr. Nurhadi dan Dr. Tadkiroatun Musfirah tampil sebagai pembica.

Dr. Nurhadi menyampaikan makalah bertajuk “The Constellation of Indonesian Theatre Groups during the Period of 2011-2015”. Doktor di bidang sastra tersebut menyoroti perkembangan dan dinamika grup teater di Indonesia. Perkembangan grup teater di Indonesia, tanpa mengesampingkan dinamika di beberapa kota lainnya, berpusat di tiga kota besar, yaitu Yogyakarta, Bandung dan Jakarta. Sementara itu, Dr. Tadzkiroatun Musfiroh menampilkan makalah berjudul “Phenomenon of ‘Gado-Gado’ Language of the Bilingual Childrens’s Utterances in Yogyakarta” yang merupakan hasil penelitian terhadap ujaran bilingual anak-anak di Yogyakarta.  

Diskusi berlangsung dengan antusias. Beragamnya bidang keahlian dosen, baik sastra, linguistik, pengajaran bahasa, maupun pengajaran sastra semakin wawasan dalam diskusi karena topik diskusi dikaji dari perspektif yang berbeda. Meskipun diskusi berbahasa Inggris tersebut membahasa tema-tema ilmiah yang cenderung serius, diskusi dapat berlangsung dengan santai, akrab, dan sesekali diselingi tawa peserta diskusi.

Sebelumnya, pada akhir Desember 2016, diskusi serupa juga digelar. Saat itu diskusi menampilkan Dr. Kastam Syamsi  dengan menyampaikan makalah berjudul “Approaching in Teaching Writing.” Sejumlah pendekatan dalam pengajaran menulis dibahas. Makalah yang disampaikan Pak Kastam merupakan ringkasan atas disertasinya dengan fokus pembahasan mengenai pembelajaran menulis. Setelah itu, diskusi menampilkan Dr. Suroso sebagai pembicara. Doktor di bidang sastra tersebut menyampaikan materi bertajuk “Multiculturalism and Javanese Ways of Behaving as Reflected in Umar Kayam’s Work of Fiction.” Karya-karya Umar Kayam, baik novel maupun cerpen, dikaji dari perspektif Multikulturalisme.

“Diskusi serupa akan secara rutin kami selenggarakan di jurusan,” kata ketua jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Dr. Wiyatmi. Banyak hal positif dapat diperoleh dari diskusi tersebut, baik berupa wawasan keilmuan mutakhir, kemampuan berkomunikasi dan berbahasa Inggris, maupun keakraban antarsesama dosen jurusan. [kus/dby]